Seiring berjalannya waktu, teknologi dan inovasi senantiasa selalu dikembangkan terutama pada penemuan” bahan bangunan baru seperti bata ringan sebagai pengganti penggunaan bata merah. Kedua material tersebut merupakan alternatif bahan untuk mengisi dinding berbagai bangunan.
Bata merah ini memiliki bahan dasar berupa tanah liat (lempung), dimana dalam proses pembuatannya biasanya masih dilakukan secara tradisional (manual), sehingga ukuran maupun bentuk teksturnya tidak sama persis atau tidak presisi. Karena letaknya berada didalam dinding, kadang hal ini tidak menjadi masalah.
Bata ringan merupakan campuran dari pasir, semen, kimia busa, gypsum, kapur pasta aluminium serta air. Pembuatannya telah menggunakan mesin modern sehingga ukuran maupun bentuk teksturnya relatif sama persis dan presisi.
Kelebihan Bata Merah
- Ukurannya yang kecil memudahkan pengangkutan.
- Mudah untuk membentuk bidang kecil
- Tidak memerlukan perekat khusus.
- Tahan panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.
Kekurangan Bata Merah
- Ukurannya yang kecil, sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi sehingga dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.
- Waktu pemasangan lebih lama.
- Berat, sehingga membebani struktur.
Kelebihan Bata Ringan
- Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
- Lebih ringan, sehingga memperkecil beban struktur.
- Pelaksanaannya lebih cepat
- Tidak memerlukan plesteran yang tebal, umumnya hanya 2,5 cm saja.
Kekurangan bata ringan
- Karena ukurannya yang besar, untuk ruang kecil membuang sisa cukup banyak.
- Memerlukan perekat khusus
- Jika terkena air, membutuhkan waktu lama untuk menjadi benar-benar kering. Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada plesterannya.